Ia adalah pria yang sederhana , tidak juga sesederhana itu .
Sulit untukku ingin dekat dengannya . Tak tau mengapa , tapi rasa ingin dekat
itu musnah , hancur , ketikaku melihatnya . Aku hanya ingin melihatnya saja
saat itu , dan tak ingin berbicara padanya . Aku hanya ingin melakukan dan tak
ingin berkata . Setelah itu terjadi , aku menyesal tak mengajaknya berbicara .
Kurasa sudah banya waktu yang dapat membuat kami saling berbicara . Tapi entah
mengapa . Aku tak dapat lakukan itu . Yang aku pikirkan setelahnya adalah , aku
inginkan dia yang memulainya .
Aku kembali berpikir , apa yang dapat membuatmu melihat dan tertarik padaku .
Aku seperti orag bodoh yang hanya dapat melihatmu berjalan , tertawa , dan
berbicara dengan wanita lain dari atas jendela . Entah juga , kapan aku bosan
dan berhenti lakukan hal yang buatku senang . Bisakah kamu ada , saat aku ingin
kamu benar-benar jdi milikku ? .
Siapa yang dapat bantu aku ? Siapa yang tau kita kedepan ? Aku tak ingin memandang diriku seperti orang yang
bodoh , yang melihatmu hanya dengan melihat dari jendela dan berteriak histeris
ketika kamu ada dari bawah . Aku sebenarnya benci dengan itu . Aku seperti gila
tak jelas , melakukan hal padahal kamu , tak tau apa-aa tentang diriku . Aku
gila karena lihat kamu .
Aku benci saat aku terbangun tengah
malam karena kamu , aku benci saat rasa rindu tak jelas melandaku , aku benci
ketika aku histeris melihat kamu berjalan dan berbicara , aku benci melihatku dengan bodohnya , menangis
karena kamu berada dekat dengan wanit ayang lebih berpotensi mendapatkan kamu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar